Minggu, 27 Desember 2009

RA. Kartini


Kalau kita mendengar tentang Jepara, tentu tidak bisa lepas dari Pahlawan pejuang emansipasi wanita di Indonesia yang bernama R.A. Kartini lahir di Jepara pada tanggal 21 April 1879, merupakan putri sulung dari Raden Mas Sosroningrat, Bupati Jepara, Jawa Tengah kala itu, Kartini selalu menyampaikan pendapat kepada rekan-rekannya yang kebanyakan berkebangsaan Belanda. Pendapatnya itu dikumpulkan dan dibukukan oleh J.H. Abendanon dengan judul " Door Duisternis tot Licht " atau "Dari Gelap Terbitlah Terang".

Tepatnya di Desa Pelemkerep Kecamatan Mayong Jepara, Ari-ari RA Kartini tertata dan terawatt dengan baik di tempat tersebut, pada hari-hari yang ada hubungan dengan kegiatan wanita, tempat ini sering menjadi tempat tujuan wisata, dengan tujuan untuk meniru dan meneladani semangat perjuangannya, untuk meningkatkan derajat suatu kaum

walau hanya sempat memperoleh pendidikan sampai E.L.S. (Europese Lagere School) atau tingkat sekolah dasar. Setamat E.L.S, Kartini pun dipingit sebagaimana kebiasaan atau adat-istiadat yang berlaku, bahwa setiap gadis harus dipingit sampai menikah
Merasakan hambatan demikian, Kartini remaja yang banyak bergaul dengan orang-orang terpelajar serta gemar membaca buku khususnya buku-buku mengenai kemajuan wanita seperti karya-karya Multatuli "Max Havelaar" dan karya tokoh-tokoh pejuang wanita di Eropa, mulai menyadari betapa tertinggalnya wanita sebangsanya bila dibandingkan dengan wanita bangsa lain terutama wanita Eropa.

Begitulah sekelumit kisah perjuangan RA Kartini, yang akhirnya beliau meninggal dan dimakamkan di Rembang. Maka dengan mengunjungi tempat-tempat sejarah RA. Kartini kita dapat mengenang dan akhirnya dapat meneladani akan perjuangan-perjuangannya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar